My Money Garden - Kebun UanG Ku (Indonesian)

Sedikit berbicara tentang sepak bola, baru-baru ini Vietnam telah berhasil menjuarai Piala AFF 2008, turnamen sepak bola paling bergensgsi di kawasan Asia Tenggara. Dari 7 kali digelar, Thailand dan singapura berbagai gelar sama banyaknya, yakni 3 kali. Sementara Vietnam keluar sebagai juara baru pada Piala AFF terakhir.

Lalu kapan Indonesia juara??

Pertanyaan klasik yang banyak ditanyakan oleh para penggemar sepak bola Indonesia. Mengingat Liga Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di Asia, namun mengapa timnas kita tidak demikian?! Kondisi ini memang cukup mengherankan dan memprihatinkan.

Jangan kan berbicara di level Asia, di level Asean pun sulit untuk menenggelamkan bayang-bayang Thailad dan Singapura. Ditambah lagi sekarang ada Vietnam, Myanmar, dan Malaysia yang mulai menunjukkan kelasnya dan kematangan bersepak bola.

Ketika saya sedang ngobrol dengan teman-teman saya mengenai masalah sepak bola, ada seseorang yang berkata setengah menyindir "Indonesia kan penduduknya lebih dari 200 juta jiwa, kok ga ada yang bisa main bola ya?!" Sepertinya tidak sepenuhnya benar perkataan itu, mengingat banyak pemain kita yang memiliki kualitas tehnik yangb cukup baik, walaupun tidak di imbangi dengan visi bermain mereka.

Mungkin semua ini berakar pada masalah pembinaan dan regenerasi pemain di Indonesia. Kita lihat negara tetangga seperti thailand, vietnam dan Malaysia. Mereka semua menggunakan pemain muda yang rata-rata usaianya di bawah 25 tahun. Lain halnya dengan Singapura yang menaturalisasi sejumlah pemain asing.

Selain itu, kebanyakan pemain timnas negara tetangga tersebut sepertinya mendapatkan asupan gizi dan memiliki kedisiplinan yang sangat baik. Lihat saja kekarnya badan pemain-pemain Thailand atau Malaysia. Sepak bola profesional nampaknya sudah diterapkan sepenuhnya di sana.

Di lain sisi, masalah kuota 5 orang pemain asing di liga domestik juga nampaknya harus ditinjau ulang. Karena karena hal itu, timnas kita kekurangan stok pemain di posisi penting seperti striker, playmaker, dan center back. Mereka di klub kebanyakan kalah bersaing dengan pemain asing terutama di posisi penting tersebut.

Lalu, bagaimana menurut Anda? Siapa yang patut disalahkan atas kondisi ini? Saya yakin Anda punya jawabannya.